Rabu, 25 April 2018

Perbandingan Trigonometri Sudut Istimewa

Berikut akan di uraikan cara mengingat nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa pada kuadran I (0, 30, 45, 60 dan 90) dengan menggunakan konsep kaidah tangan kiri. Perhatikan gambar berikut :

Al-Battani - Bapak trigonometri


Al-Battani
Al-Battani
Lahir: 
sekitar 858, Harran dekat Urfa, Mesopotamia (sekarang Turki) 

Meninggal : 929 CE Qasr al-JISS(dekat Samarra), Damaskus 

Era: 
Zaman keemasan Islam 

Wilayah: 
Kalifat 

Kepentingan utama: 
Matematika, Astronomi, Astrologi 

Gagasan penting: 
Trigonometri 

Karya besar: 
Kitāb az-Zij
Al-Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak trigonometri. Ia adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria. Dia merupakan astronom Muslim terbesar dan ahli matematika ternama. Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan orang pertama yang menyusun tabel cotangen. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.

Al Battani (Bahasa Arab أبو عبد الله محمد بن جابر بن سنان الحراني الصابي البتاني ; nama lengkap: Abū ʿAbdullāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī), Sedangkan dalam Latin dikenal sebagai Albategnius, Albategni atau Albatenius.

Pengukuran Sudut

Salah satu konsep matematika pada materi Trigonometri adalah pengukuran sudut. Silahkan simak video berikut untuk pembahasan selanjutnya :


Semoga bermanfaat.

Selasa, 24 April 2018

Pendahuluan Trigonometri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

All of the fungsi trigonometrik of an angle θ can be constructed geometrically in terms of a unit circle centered at O.
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = "tiga sudut" dan metron = "mengukur")[1] adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di masa Hellenistik pada abad ke-3 SM dari penggunaan geometri untuk mempelajari astronomi.
Pada abad ke-3 Masehi astronom pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan sudut-sudut dari segitiga siku-siku antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini dia, jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut dan panjang dapat ditentukan secara algoritme.